Tujuan Sosio-Antropologi Pendidikan



2.1 Tujuan Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat. Berikut adalah beberapa tujuan dari sosiologi pendidikan :
1. Sebagai analisis proses sosialisasi
Francis Brown mengemukakan bahwa "Sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya".
2. Sebagai analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat
L.A. Cook mengutamakan fungsi lembaga pendidikan dalam masyarakat dan menganalisis hubungan sosial antara sekolah dengan berbagai aspek masyarakat, misalnya: penyelidikan tentang hubungan antara masyarakat pedesaan dengan sekolah rendah dan menengah atau meneliti fungsi sekolah berhubungan dengan struktur sosial dalam lingkungan masyarakat tertentu.
3. Sebagai analisis sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat
Disini diusahakan menganalisis pola-pola interaksi sosial dan peranan sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang didalam sekolah dengan kelompok-kelompok diluar sekolah.
4. Sebagai dasar menentukan tujuan pendidikan
Sejumlah ahli memandang bahwa sosiologi pendidikan sebagai alat untuk menganalisis tujuan pendidikan secara objektif dimana mencoba mencapai suatu filsafat pendidikan berdasarkan analisis masyarakat dan kebutuhan manusia.
5. Sebagai sosiologi terapan
Para ahli sosiologi pendidikan menggunakan segala sesuatu yang diketahui dalam bidang sosiologi dan pendidikan lalu memadukannya kedalam suatu ilmu baru dengan menerapkan prinsip-prinsip sosiologi kepada seluruh proses pendidikan.
6. Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial.
Banyak orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan yang lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping itu dengan pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas serta kreativitas social.
7. Menganalisis partisipasi orang-orang terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social.
Peranan/aktivitas warga yang berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuan tentang maju dan berkembang kehidupan masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan tidak segan- segan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, terutama dalam memajukan kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup sosial.

2.2 Tujuan Antropologi Pendidikan
Antropologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis berdasarkan konsep-konsep dan pendekatan Antropologi. Tujuan mempelajari sosiologi pendidikan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
2. Untuk mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan penyebarannya.
3. Untuk mempelajari masalah terjadinya persebaran dan perkembangan berbagai kehidupan diseluruh dunia.
4. Untuk mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku-suku bangsa yang tersebar dimuka bumi sampai sekarang.

2.3 Keselarasan tujuan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat, dan kita juga tahu masyarakat sudah pasti berkebudayaan, namun perlu diingat antara masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan erat. Dalam hal ini masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat lebih mendasar dan merupakan tanah dimana kebudayaan itu berpijak.
Dari masing-masing tujuan pembelajaran sosiologi pendidikan dan antropologi pendidikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sosio-antropologi pendidikan antara lain adalah agar kita :
  • ·   Dapat melihat dengan jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok atau masyarakat.
  •      Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
  •    Semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain.
  •    Lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala sosial masyarakat yang makin kompleks

Cara Menjadi Guru yang Disenangi Murid


Tentunya menjadi harapan dan keinginan semua guru untuk bisa disukai atau disenangi murid-muridnya. Pasti begitupun dengan Anda sebagai Bapak Ibu guru SD. Guru yang di senangi muridnya ada tanda khusus, yaitu selalu dinanti kehadiranya. Kalau dia belum hadir, muridnya akan berusaha mencari atau menanyakannya. Bukannya ada jam kosong murid membiarkannya, dan tidak peduli. Saat diajar, ketika jam berakhir murid masih merasa kurang, dan lain sebagainya.

Menjadi guru yang disukai juga bukan berarti menuruti semua yang murid mau atau inginkan. Karena jika guru menuruti semua keinginan murid bisa jadi malah membuat keluar dari tujuan dan kegiatan proses belajar mengajar. Lalu bagaimana cara menjadi guru yang disenangi murid-muridnya? Inilah tipsnya:

1. Mengunakan metode pembelajaran yang bervariatif dan menyenangkan. Setiap materi memiliki cara penyampaiaan yang beragam. Guru jangan hanya terpaku dengan satu metode saja, misalnya hanya ceramah. Juga gunakan metode yang menyenangkan, yaitu yang membuat murid aktif dan melakukan sendiri.

2. Guru yang mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif. Guru yang menguasai materi dan menyampaikannya dengan enak dan mudah dipahami murid. Dan guru yang memberikan penilaian yang obyektif.

3. Guru yang humoris. Jika ditanya, guru yang seperti apa yang paling disukai murid? Hampir pasti kebanyakkan adalah guru yang humoris. Tentu dengan candaan dan humor membuat belajar lebih menyenangkan. Tetapi bukan berarti humor yang menyinggung kekurangan muridnya, melainkan humor pada tempat dan saat yang tepat.

4. Guru yang memberikan hak dan kebutuhan muridnya. Murid juga memiliki hak yang harus dipenuhi oleh gurunya, misalnya hak bertanya dan mendapatkan jawaban yang tepat. Dan juga guru yang senangi adalah guru yang memberikan kebutuhan siswa, baik itu kebutuhan akan karakter dan perkembangannya ataupun kebutuhan untuk dihargai.

5. Guru yang menjaga wibawa, selain menciptakan hubungan yang harmonis dengan muridnya, guru juga harus menjaga wibawanya. Itu tercermin dari tingkah laku atau sikap di dalam kelas atau di luar kelas.

6. Guru yang mampu menjadi contoh atau suri tauladan. Semakin lama semakin berkurang sosok panutan, guru harus tetap bisa menjadi contoh untuk murid-muridnya. Tidak hanya pandai berbicara tetapi juga mampu mempraktekannya.

7. Guru yang selalu berpenampilan menarik dan murah senyum serta sabar. Menjaga penampilan yang menarik, rapi membuat murid merasa betah dengan guru. Begitupun dengan senyum, murid yang yang ‘bermasalah/nakal’ akan luntur dan akan menyukai guru yang suak senyum dengan tulus dan sabar.

8. Guru yang mendidik dengan hati dan menginspirasi. Mendidik atau mengajar bukan hanya dianggap sebagai pekerjaan atau profesi, lebih dari itu juga dimaknai sebagai pengabdian dan ibadah. Murid bukan hanya sebagai obyek, tetapi juga insan seperti anak, yang tidak hanya dididik juga didoakan.

Itulah beberapa tips atau cara agar bisa menjadi guru yang disenangi murid-muridnya. Apakah Bapak Ibu punya pengalaman dan masukan untuk menjadi guru yang disenangi muridnya? Agar proses belajar mengajar bisa lebih bermakna. Di setiap akhir tahun ajaran, bisa meminta masukan dari murid, menurutnya apa saja kekurangan kita sebagai guru dan apa yang mereka inginkan.

Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar


Berikut adalah beberapa cara atau tips yang bisa dipraktekan untuk meningkatkan konsentrasi belajar:

1. Menyisipkan cerita
Anak-anak suka dengan cerita, kita bisa menyisipkan cerita ketika sedang mengajar, tentu cerita yang disampaikan berkaitan dengan materi yang diajarkan. Anak akan mengingat jalannya cerita bersamaan dengan materi yang dipelajarinya.

2. Membuat permainan
Membuat permainan yang membutuhkan konsentrasi anak. Beberapa contoh permainan yang bisa membantu meningkatkan konsentrasi contohnya: Anak-anak diminta berhitung secara berurutan, nanti setiap anak yang mendapatkan giliran menyebutkan misalnya kelipatan 5 harus bilang "Yes", jika ada anak yang salah mendapatkan hukuman yang mendidik. Bapak Ibu sudah pernah mencoba jenis permainan ini?

3. Menggunakan media dan metode pembelajaran yang menarik
Penting sekali, khususnya untuk anak-anak SD menggunakan media pembelajaran yang menarik yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif yang bisa bisa membuat anak lebih aktif untuk belajar dan menemukan pengetahuan baru. Penggunaan media pembelajaran dan metode pembelajaran yang menarik bisa membantu anak untuk lebih berkonsentrasi.

4. Mengadakan tanya jawab setelah materi selesai diajarkan
Setelah materi yang guru ajarkan pada anak selesai, guru dapat mengadakan tanya jawab. Selain cara ini bisa untuk mengetahui sejauh mana anak menerima pelajaran, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dapat membuat anak untuk berpikir kembali, mengingat apa yang sudah mereka dapatkan tadi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo
SELAMAT DATANG DI SITUS CORETAN SEADANYA