Mengapa otak kita sebut sebagai sistem pusat ? Disebut sistem pusat karena semua sistem kehudupan tubuh kita diatur, dikomunikasikan, dan dikomando dari sebuah unit organ berwarna putih keabu-abuan dan lunak yang terletak di dalam rongga kepala dan dilindungi oleh tulang yang paling keras di saentro tubuh, yaitu tulang dahi. Otak bisa kita umpamakan sebagai commander in chief, panglima tertinggi kehidupan kita.
Otak kita berfungsi secara efektif dan efisien untuk urusan :
- Pengendalian : otak mengendalikan semua fungsi mental maupun fisik.
- Penganalisis : otak bertugas menganalisis segala sesuatu yang diinputkan dan memproses segala informasi untuk kepentingan survival.
- Penerima : otak mengambil dan menerima seluruh input yang ditangkap oleh panca indera.
- Penyimpan : otak merupakan tempat penyimpanan data-data yang sangat penting bagi kehidupan Anda. Data hidup Anda adalah kehidupan itu sendiri.
- Penyaji : otak juga sekaligus menjadi penyaji kehidupan Anda. Kemampuannya menjadi komunikator kehidupan tidak perlu diragukan lagi karena otak memiliki 70 kecerdasan dasar yang bisa dikembangkan tanpa batas.
Di bagian paling atas, Tuhan menganugerahkan sesuatu yang paling istimewa se-jagad, yaitu Neo Cortex. Neo Cortex disebut juga Human Brain, dan inilah otak khas manusia. Sebuah bongkahan yang terbagi menjadi dua baggian, kanan dan kiri.
Neo Cortex istimewa karena di dalamnya mengandung intelligence, yaitu sistem kecerdasan yang jauh lebih tinggi dibandingkan instinct. Apabila instinct adalah sebuah program tertutup atau tetap karena pemiliknya hanya mengikuti program tersebut tanpa berfikir apa pun karena pasti betul, inteligensia adalah sebuah program terbuka yang sangat canggih dan bisa dikembangkan secara bebas.
Dulu kita mempercayai bahwa kecerdasan bisa diwakili dengan para meter IQ (Intelligence Quotient), dimana tesnya didominasi oleh soal-soal matematika dan logis. Belakangan ini kita malahan dibuat bingung dengan munculnya Emotional Quotient yang disebut sebagai Kecerdasan Emosional. Lalu berikutnya muncul lagi Spiritual Quotient yang juga diplesetkan sebagai Kecerdasan Spiritual.
Kecerdasan manusia tidak akan mungkin berkembang utuh hanya dengan cara pelatihan. Motivasi sehebat apa pun tanpa landasan fisik yanb baik, hanya akan jadi tindakan sia-sia. Teori Pemetaan Pikiran yang secanggih apa pun tanpa persiapan hormonal yang tepat tidak akan pernah menghasilkan kecerdasan apa pun.
Perubahan TIDAK AKAN TERJADI lewat pembelajaran teori motivasi atau teori pemprograman pikiran, apalagi hanya mengikuti semangat para Guru Sukses belaka.
Perubahan pada dasarnya adalah sebuah rangkaian perubahan cara hidup, cara makan, cara bergerak, cara bernafas, dan perubahan mendasar pada fungsi-fungsi organ fisik dari yang terkondisikan hanya oleh logika ke arah normal alamiah --- sebuah perubahan mendasar pada sistem hormonal, sistem kelenjar, sistem persarafan dan akhirnya perubahan perilaku dan perubahan pola berfikir yang seimbang memakai otak kiri dan otak kanan.
Para Guru Sukses yang berteriak-teriak memotivasi orang untuk melipatgandakan uang, para anggota MLM yang menyemangati downline-nya untuk mencari sebanyak mungkin anggota lupa bahwa manusia adalah makhluk holistik yang terdiri dari body, mind, and spirit. Mereka hanya memandangnya hanya dari sisi mind, tubuh dan jiwa tidak atau jarang diperhatikan karena mereka memang TIDAK MEMILIKI metodenya.
Sistem pendidikan kita juga hanya memperhatikan mind dan menganggap pikiran bisa dicerdaskan hanya dengan menjejalkan teori, memasukkan berbagai kurikulum yang disahkan pemerintah.
Seluruh teori yang mengandung logika dan rasional itulah yang dianggap kecerdasan. Bahkan para trainer kecerdasan emosi dan spiritual pun pada praktiknya hanya menjejalkan berbagai teori logikadan rasionalitas ke dalam benak para pesertanya. Tapi begitulah kita, masyarakat yang sangat mencintai logika dan menganggap kehidupan hanya logika.
Sementara itu, otak sesungguhnya sama sekali bukan hanya logika. Otak kiri adalah bagian otak yang mengandung kecerdasan yang berorientasi kognitif. Sedangkan otak bagian kanan adalah bagian otak yang mengandung kecerdasan afektif.
Jadi, jelas bahwa otak mempunyai kecerdasan yang bukan hanya logis matematis, melainkan juga imajinatif sampai intelek. Justru karena keberagaman kecerdasan yang dimiliki otak dan bisa dikembangkannya tanpa batas itulah manusia dijuluki sebagai Imago Dei --- citra Allah
Salah besar apabila kita menyangka bahwa kita adalah makhluk berkecerdasan terbatas, lemah, dan hanya bisa mengandalkan nasib serta takdir. Manusia bukan hanya memiliki kecerdasan logis matematis, emosi, dan spiritual, melainkan manusia terbukti memiliki kecerdasan multi dan bahkan citra dari kebesaran Tuhan sendiri.
Sebuah ciptaan yang ntaris sempurna. Manusia dengan otaknya yang istimewa adalah sebuah Master Piece, sosok Khalifah di muka bumi.
Dulu kita mempercayai bahwa kecerdasan bisa diwakili dengan para meter IQ (Intelligence Quotient), dimana tesnya didominasi oleh soal-soal matematika dan logis. Belakangan ini kita malahan dibuat bingung dengan munculnya Emotional Quotient yang disebut sebagai Kecerdasan Emosional. Lalu berikutnya muncul lagi Spiritual Quotient yang juga diplesetkan sebagai Kecerdasan Spiritual.
Kecerdasan manusia tidak akan mungkin berkembang utuh hanya dengan cara pelatihan. Motivasi sehebat apa pun tanpa landasan fisik yanb baik, hanya akan jadi tindakan sia-sia. Teori Pemetaan Pikiran yang secanggih apa pun tanpa persiapan hormonal yang tepat tidak akan pernah menghasilkan kecerdasan apa pun.
Perubahan TIDAK AKAN TERJADI lewat pembelajaran teori motivasi atau teori pemprograman pikiran, apalagi hanya mengikuti semangat para Guru Sukses belaka.
Perubahan pada dasarnya adalah sebuah rangkaian perubahan cara hidup, cara makan, cara bergerak, cara bernafas, dan perubahan mendasar pada fungsi-fungsi organ fisik dari yang terkondisikan hanya oleh logika ke arah normal alamiah --- sebuah perubahan mendasar pada sistem hormonal, sistem kelenjar, sistem persarafan dan akhirnya perubahan perilaku dan perubahan pola berfikir yang seimbang memakai otak kiri dan otak kanan.
Para Guru Sukses yang berteriak-teriak memotivasi orang untuk melipatgandakan uang, para anggota MLM yang menyemangati downline-nya untuk mencari sebanyak mungkin anggota lupa bahwa manusia adalah makhluk holistik yang terdiri dari body, mind, and spirit. Mereka hanya memandangnya hanya dari sisi mind, tubuh dan jiwa tidak atau jarang diperhatikan karena mereka memang TIDAK MEMILIKI metodenya.
Sistem pendidikan kita juga hanya memperhatikan mind dan menganggap pikiran bisa dicerdaskan hanya dengan menjejalkan teori, memasukkan berbagai kurikulum yang disahkan pemerintah.
Seluruh teori yang mengandung logika dan rasional itulah yang dianggap kecerdasan. Bahkan para trainer kecerdasan emosi dan spiritual pun pada praktiknya hanya menjejalkan berbagai teori logikadan rasionalitas ke dalam benak para pesertanya. Tapi begitulah kita, masyarakat yang sangat mencintai logika dan menganggap kehidupan hanya logika.
Sementara itu, otak sesungguhnya sama sekali bukan hanya logika. Otak kiri adalah bagian otak yang mengandung kecerdasan yang berorientasi kognitif. Sedangkan otak bagian kanan adalah bagian otak yang mengandung kecerdasan afektif.
Jadi, jelas bahwa otak mempunyai kecerdasan yang bukan hanya logis matematis, melainkan juga imajinatif sampai intelek. Justru karena keberagaman kecerdasan yang dimiliki otak dan bisa dikembangkannya tanpa batas itulah manusia dijuluki sebagai Imago Dei --- citra Allah
Salah besar apabila kita menyangka bahwa kita adalah makhluk berkecerdasan terbatas, lemah, dan hanya bisa mengandalkan nasib serta takdir. Manusia bukan hanya memiliki kecerdasan logis matematis, emosi, dan spiritual, melainkan manusia terbukti memiliki kecerdasan multi dan bahkan citra dari kebesaran Tuhan sendiri.
Sebuah ciptaan yang ntaris sempurna. Manusia dengan otaknya yang istimewa adalah sebuah Master Piece, sosok Khalifah di muka bumi.
0 komentar:
Posting Komentar