Bimbingan Anak SD


Masalah Anak SD
Dalam perkembangan siswa sekolah dasar terdapat berbagai masalah yang muncul. Pada dasarnya dari setiap jenis-jenis masalah, cenderung bersumber dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya (penyebabnya). Pada garis besarnya permasalahan pada siswa sekolah dasar dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori yaitu:
  1. Faktor-faktor Internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri)
    • Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indra, cacat tubuh, serta penyakit bawaan (alergi, asma, dan sebagainya).
    • Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasannya cenderung kurang.
    • Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan diri (maladjustment ), tercekam rasa takut, benci, dan antipati serta ketidakmatangan emosi.
    • Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap salah seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
  2. Faktor Eksternal (factor-faktor yang timbul dari luar diri individu)
    • Sekolah, antara lain:
      • Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.
      • Terlalu berat beban belajar (murid) dan mengajar (guru).
      • Metode mengajar yang kurang memadai.
      • Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
    • Keluarga (rumah):
    • Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis.
    • Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya.
    • Keadaan ekonomi.

Pengertian Bimbingan dan Konseling SD

Bimbingan itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan yang yang mempunyai fungsi positif, bukan hanya suatu kekuatan kolektif.  Proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian terhadap situasi baru, mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri dan menerapkannya dalam situasi mendatang. Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak, tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan, minat dan kemampuan yang harus berkembang.
Menurut Prayitno (1997:106), konseling adalah proses pemberian layanan bimbingan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Menurut Mungin Eddy Wibowo(1986:39), konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
Bimbingan konseling dapat juga dikatakan sebagai pengembangan diri yang merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah atau madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi atau dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangnya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Fungsi Bimbingan Konseling
  1. Fungsi Bimbingan Konseling secara umum
    • Fungsi Penyaluran (distributif)
      • Fungsi penyaluran ialah fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih program-program pendidikan yang ada di sekolah, memilih jurusan sekolah, memilih jenis sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan ciri-ciri kepribadiannya. Di samping itu fungsi ini meliputi pula bantuan untuk memiliki kegiatan-kegiatan di sekolah antara lain membantu menempatkan anak dalam kelompok belajar, dan lain-lain.
    • Fungsi Penyesuaian (adjustif)
      • Fungsi penyesuaian ialah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat. Dalam berbagai teknik bimbingan khususnya dalam teknik konseling, siswa dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dan kesulitan-kesulitannya. Fungsi ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara optimal.
    • Fungsi Adaptasi (adaptif)
      • Fungsi adaptasi ialah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf sekolah khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing menyampaikan data tentang ciri-ciri, kebutuhan minat dan kemampuan serta kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data ini guru berusaha untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para siswanya. Sehingga para siswa memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan bakat, cita-cita, kebutuhan dan minat.
  2. Fungsi Bimbingan Konseling secara khusus
    • Fungsi Pemahaman
      • Pemahaman tentang klien (identitas individu, pendidikan, cita-cita, dan prestasi).
      • Pemahaman masalah klien adalah usaha untuk membantu klien agar dapat memahami masalah yang dialaminya. Pemahamn terhadap masalah akan mempermudah klien unutk dapat menyelesaikan masalahnya.
      • Pemahaman terhadap lingkungan adalah usaha membantu klien untuk dapat memahami lingkunga di luar rumah seperti lingkungan masyarakat dan lingkunga sekolah. Untuk hal ini individu perlu mendapatkan informasi yang akurat.
    • Fungsi Pencegahan
      • Pencegahan adalah usaha untuk mempengaruhi individu dengan cara positif dan bijaksana terhadap suatu masalah, sebelum masalah yang sebenarnya terjadi.
      • Fungsi Pengentasan
      • Pengentasan masalah klien didasarkan pada teori atau pendekatan yang dimiliki oleh masing-masing konselor.
    • Fungsi Pemeliharaan
      • Pemeliharaan yaitu fungsi untuk membantupeserta didik memelihara berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
    • Fungsi Pengembangan
      • Pengembangan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik menumbuh- kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
    • Fungsi Advokasi
      • Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau keentingannya yang kurang mendapat perhatian.


Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling SD
  1. Prinsip Umum Bimbingan Konseling
    • Diperuntukan bagi semua individu
    • Bersifat individual
    • Melakukan hal yang positif
    • Merupakan usaha bersama
    • Pengambilan keputusan
    • Berlangsung dalam berbagai setting kehidupan 
  2. Prinsip Khusus Bimbingan Konseling
    • Ditujukan bagi semua siswa
    • Membantu kematangan
    • Berkelanjutan
    • Berorientasi pada tujuan
    • Pengambilan keputusan
    • Berorientasi pada masa depan

Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan Konseling SD
  1. Pelaksana pelayanan konseling di SD/MI/SDLB pada dasarnya adalah guru kelas yang melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten dengan menginfusikan materi layanan tersebut ke dalam pembelajaran, serta untuk peserta didik kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
  2. Pada SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang konselor untuk menyelenggarakan pelayanan konseling.

Pengertian Jenis-jenis Pelayanan Bimbingan Konseling SD
  1. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
  2. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
  3. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
  4. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
  5. Konseling Perorangan, yaitu lsayanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
  6. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
  7. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
  8. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
  9. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Thank's Infonya Bray .. !!!

www.bisnistiket.co.id

Bimbingan Belajar Anak mengatakan...

nice share brow..

Bimbel Anak mengatakan...

nice share..

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo
SELAMAT DATANG DI SITUS CORETAN SEADANYA